Pengertian Dan Tatacara Dalam Melaksanakan Aqiqah

Pengertian Dan Tatacara Dalam Melaksanakan Aqiqah

Categories: Artikel
Share
Categories: Artikel

Share

Aqiqah adalah salah satu ibadah dalam agama Islam yang dilakukan untuk merayakan kelahiran seorang bayi. Ibadah aqiqah ini dilakukan dengan menyembelih hewan ternak seperti kambing atau domba, dan dagingnya kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Secara etimologi, kata “aqiqah” berasal dari bahasa Arab yang berarti “memotong”. Ibadah aqiqah ini memiliki dasar hukum yang kuat dalam agama Islam, terutama berdasarkan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Salah satu hadis yang menjadi dasar pelaksanaan aqiqah adalah hadis riwayat Abu Daud yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, diberi nama, dan dicukur rambutnya.”

Pelaksanaan aqiqah biasanya dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran bayi. Pada hari tersebut, orang tua bayi akan menyembelih hewan qurban yang telah disiapkan sebelumnya. Hewan qurban tersebut haruslah hewan ternak yang sehat dan tidak cacat. Setelah disembelih, daging hewan tersebut kemudian dibagi menjadi tiga bagian: sepertiga untuk keluarga sendiri, sepertiga untuk diberikan kepada tetangga dan kerabat terdekat, serta sepertiga sisanya untuk diberikan kepada fakir miskin.

Tujuan dari pelaksanaan aqiqah adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas kelahiran bayi yang sehat. Selain itu, aqiqah juga memiliki makna sosial dan kemanusiaan, yaitu dengan membagikan daging kepada orang-orang yang membutuhkan. Dalam Islam, aqiqah juga dianggap sebagai bentuk pengorbanan dan kepedulian terhadap sesama.

Selain itu, aqiqah juga memiliki beberapa hikmah dan manfaat bagi bayi yang dilakukan aqiqah tersebut. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  1. Pembersihan dan perlindungan: Aqiqah dianggap sebagai bentuk pembersihan dan perlindungan bagi bayi dari segala bentuk gangguan dan bahaya.
  2. Pemberian nama: Dalam pelaksanaan aqiqah, bayi akan diberikan nama yang akan menjadi identitasnya sepanjang hidup. Nama ini dipilih dengan harapan agar bayi tumbuh menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
  3. Keberkahan: Aqiqah diyakini membawa keberkahan bagi keluarga dan bayi yang dilakukan aqiqah tersebut. Keberkahan ini dapat berupa kesehatan, rezeki, serta keselamatan dalam hidup.

Dalam pelaksanaan aqiqah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan tuntunan agama Islam. Beberapa hal tersebut antara lain:

  1. Memilih hewan qurban yang sesuai syariat Islam, yaitu hewan ternak yang sehat dan tidak cacat.
  2. Menyembelih hewan qurban dengan cara yang benar sesuai dengan tuntunan agama Islam. Sembelihan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dalam hal penyembelihan hewan.
  3. Membagikan daging qurban kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama fakir miskin dan kaum dhuafa.

Dalam Islam, aqiqah merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan. Meskipun pelaksanaannya tidak diwajibkan, namun aqiqah memiliki banyak manfaat dan hikmah bagi bayi yang dilakukan aqiqah tersebut serta keluarganya. Dengan melaksanakan aqiqah, diharapkan keluarga dapat merasakan keberkahan dan mendapatkan pahala dari Allah SWT