Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah Agar Sesuai Dengan Syariah

Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah Agar Sesuai Dengan Syariah

Categories: Artikel
Share
Categories: Artikel

Share

Aqiqah adalah salah satu ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Ibadah aqiqah ini memiliki dasar hukum dalam agama Islam dan dilakukan sesuai dengan syariat yang telah ditetapkan. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang aqiqah sesuai syariah.

Aqiqah merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan oleh orang tua setelah kelahiran seorang anak. Ibadah ini dilakukan dengan menyembelih seekor hewan ternak, seperti kambing atau domba, sebagai bentuk pengorbanan dan rasa syukur kepada Allah SWT atas karunia-Nya. Hewan yang disembelih tersebut kemudian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan, termasuk keluarga, tetangga, dan fakir miskin.

Dalam melaksanakan aqiqah, terdapat beberapa tata cara yang harus diperhatikan agar sesuai dengan syariah. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Pemilihan Hewan
Dalam aqiqah, pemilihan hewan sangat penting. Hewan yang akan disembelih haruslah hewan ternak yang sehat dan tidak cacat. Hal ini sesuai dengan prinsip bahwa dalam beribadah kita harus memberikan yang terbaik kepada Allah SWT.

2. Pelaksanaan Sembelihan
Sembelihan dalam aqiqah harus dilakukan dengan cara yang benar sesuai dengan tuntunan agama Islam. Sembelihan harus dilakukan oleh seseorang yang berkompeten dalam hal penyembelihan hewan sesuai dengan syariat Islam. Sembelihan dilakukan dengan menyebut nama Allah SWT dan mengucapkan niat aqiqah.

3. Pembagian Daging
Setelah hewan disembelih, dagingnya harus dibagikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Bagian daging yang diberikan antara lain kepada keluarga, tetangga, dan fakir miskin. Pembagian daging ini merupakan bentuk dari kepedulian sosial dan kebersamaan dalam agama Islam.

4. Konsumsi Daging
Daging hasil aqiqah dapat dikonsumsi oleh keluarga yang melaksanakan aqiqah tersebut. Namun, ada juga pendapat bahwa daging aqiqah sebaiknya tidak dikonsumsi oleh keluarga yang melaksanakan aqiqah tersebut sebagai bentuk infaq dan sedekah kepada orang lain.

5. Waktu Pelaksanaan
Aqiqah dapat dilakukan pada hari ketujuh setelah kelahiran anak atau pada hari keempat belas. Namun, jika tidak memungkinkan dilakukan pada waktu tersebut, aqiqah dapat dilakukan kapan saja setelah itu.

6. Niat dan Tujuan
Dalam melaksanakan aqiqah, niat dan tujuan yang ikhlas haruslah menjadi hal yang utama. Aqiqah bukanlah sekadar tradisi atau upacara adat semata, tetapi merupakan ibadah yang dilakukan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mengungkapkan rasa syukur atas karunia-Nya.

Dalam menjalankan ibadah aqiqah sesuai syariah, penting untuk mengikuti tuntunan agama Islam yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan agar ibadah aqiqah kita diterima oleh Allah SWT dan mendapatkan pahala yang diharapkan.